Tuesday, May 8, 2007

NIKMAT SESAAT

Berikut ini ada kisahku bersama seorang pelacur yang
tidak bisa kulupakan selamanya. Sebagai perkenalan, saya
adalah seorang pemuda yang mempunyai wajah yang tampan,
berkulit putih dan banyak wanita yang mencoba mendekati
saya, namun saya belum bisa menerima para wanita itu
sebagai teman istimewa, dan saya tidak mau memanfaatkan
mereka hanya untuk iseng saja.

Tetapi sebagai lelaki normal tentu saya mempunyai
kebutuhan biologis yang tidak bisa saya pungkiri, dan
saya tidak mau pada saat menikah nanti saya tidak
mempunyai pengalaman apapun di atas tempat tidur. Belum
lama ini akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke tempat
yangmenyediakan wanita.

Suatu hari di bulan Februari 2001 hujan turun
rintik-rintik, dan matahari tidak muncul seharian. Kaki
saya melangkah masuk ke salah satu diskotik yang lumayan
terkenal di Jakarta. Hari ini adalah untuk kedua kalinya
saya melangkahkan kaki saya ke tempat ini.

Begitu masuk, saya langsung naik ke lantai 2 diskotik
tersebut. Di sana saya melihat ada beberapa pria sedang
duduk di sofa sambil merokok. Mungkin sedang menunggu
wanita langganannya. Seorang bartender menyapa saya
dengan ramah, "Haloo Boss, mau yang mana nich.." Saya
lalu melihat foto-foto yang ada di meja, saya akhirnya
minta bantuan bartender itu untuk memilihkan untuk saya,
karena foto yang ada begitu banyak. Lalu bartender itu
bertanya, "Sukanya yang besar apa yang kecil?" tanyanya
ramah. Saya agak bingung juga menjawabnya. Akhirnya saya
minta yang sedang-sedang saja. Lalu ia menunjuk satu
foto sambil berkata, "Ini orangnya baik sekali,
service-nya juga bagus," dan saya langsung
menyetujuinya.

Di belakang meja terdapat 2 orang wanita cantik, salah
seorang dari mereka sambil memberikan kunci ke bartender
yang akan mengantarkan saya, terus menyanyikan lirik
lagu dari Sephia, "...Selamat tidur kekasih
gelapkuuu..." secara berulang-ulang. Saya bisa merasakan
bahwa lagu itu ditujukan untuk menggodaku. Mungkin ia
heran mengapa orang seperti saya harus datang ke tempat
itu, sedangkan mungkin banyak wanita yang bersedia tidur
denganku tanpa dibayar. Lalu saya diantar ke satu kamar
sambil diberikan pengaman, di kamar tersebut belum ada
siapa-siapa.

Setelah menunggu 5 menit, terdengar suara ketukan di
pintu. Saat saya membuka pintu terlihat seorang wanita
muda yang sangat manis berumur sekitar 20 tahun. Lalu
saya menyalaminya, dan ia pun menyebutkan namanya Win.
Lalu ia duduk di ranjang sedangkan saya di kursi. Saya
coba mengajaknya ngobrol. Ia menceritakan bahwa ia
berasal dari sebuah tempat di Jawa. Dari pembicaraannya,
saya mengetahui bahwa di tempat tersebut ada lebih dari
300 wanita. Dalam hati saya berpikir betapa kerasnya
persaingan di sini. Dari cara bicaranya saya tahu bahwa
Win bukanlah orang yang berpendidikan. Suaranya sangat
lirih bahkan saya kadang-kadang hampir tidak mendengar
apa yang diucapkannya. Pandangan matanya sulit untuk
dilukiskan, mungkin sudah terlalu banyak cerita pahit
terlukis di sana dalam usianya yang masih muda itu. Dari
cara bicaranya saya tahu bahwa Win mempunyai hati yang
soft and very kind.

Setelah kami ngobrol agak lama, kemudian ia berkata,
"Kok bajunya nggak di lepas, malu ya?" katanya dengan
tersenyum. "Ah nggak kok," elak saya, padahal saya
memang tidak tahu bagaimana harus memulai, karena ini
adalah pengalaman saya yang ketiga bercinta dengan
seorang wanita. Saya lalu melepaskan baju saya.
Bersamaan dengan saya melepaskan baju, saya lihat Win
pun mulai melepaskan pakaiannya satu-persatu hingga
tubuhnya tidak ditutupi sehelai benang pun. Sekarang
terlihat di hadapan saya tubuh mulus dari seorang wanita
yang siap untuk dibelai olehku.

Berbekal adegan-adegan yang saya lihat di Blue Film, dan
dari 2 pengalaman terdahulu, saya mulai mencumbunya.
Saya memintanya untuk duduk di pangkuanku, sehingga
pantatnya menekan kemaluanku yang lumayan besar dengan
keras dan saya pun mulai meremas dan menjilati kedua
payudaranya yang tidak begitu besar, namun sangat padat
dan kenyal. Selama itu Win juga terus menggerak-gerakan
pantatnya menggesek kemaluanku. Saya merasakan betapa
enaknya saat penisku sesekali bertemu dengan vagina Win
yang hangat. Ingin rasanya saya memasukan penisku saat
itujuga ke dalam vaginanya, namun bisa kutahan, karena
saya tidak mau hasratku menjadi menurun sebelum saya
selesai menjelajahi setiap lekuk tubuhnya. Sehingga saya
tetap bertahan sambil berkonsentrasi di kedua
payudaranya yang benar-benar sempurna bagiku.

Setelah beberapa lama lalu Win berkata, "Pindah ke
tempat tidur aja yuk, nanti kamu kecapean.." Saya pun
mengiyakannya lalu kami pindah ke tempat tidur. Ia lalu
membaringkan tubuhnya yang polos itu di tempat tidur
dengan kedua pahanya terentang lebar memperlihatkan alat
kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Lalu saya
naik ke atas dan menindih tubuh Win dan bisa saya
rasakan betapa halus kulit tubuhnya, begitu merasakan
halusnya tubuh Win, penisku menjadi makin tegang dan
saya bisa merasakan betapa kerasnya tekanan di sekitar
kepalapenisku yang makin membesar seakan ingin meledak.
Saya mulai mendekap tubuh Win dengan kuat sambil
menggesekan tubuh dan kemaluanku ke tubuhnya. Win juga
balas memeluk saya dengan kuat. Kedua pahanya menjepit
pahaku dengan kuat sekali. Saat itu pikiranku
benar-benar melayang entah kemana, kulit tubuh Win
benar-benar halus dan licin, belum pernah saya menyentuh
benda sehalus kulitnya.

Sambil terus menindihnya, kedua tangan saya kembali
meremas-remas kedua payudaranya dan mulut saya menghisap
payudaranya dan lidah saya menjilati kedua putingnya.
Kadang-kadang tangan saya berpindah memegang dan meremas
pantat Win yang bulat dan padat dengan kuat. Entah
berapa lama kami bergulingan dan berpelukan seperti itu,
namun saya benar-benar menikmati kulit tubuhnya yang
halus. Sesekali saya dengar desahan nafas yang memburu
darinya. Lalu dari kedua payudaranya saya mulai turun ke
bawah dengan terus menciumi dan menjilati perut dan
pahanya sambil mata saya memandangi vaginanya. Terus
terang baru pertama kali ini saya melihat vagina wanita
dengan begitu dekat dan terbuka, pada pengalaman
terdahulu saya tidak sempat melihatnya karena terlalu
terburu-buru. Saya tidak akan melewatkannya kali ini.

Saya coba untuk membuka vaginanya dengan kedua jari
saya. Terlihat sebuah liang berwarna merah muda. Lalu
saya memasukan jari tangan saya ke dalamnya. Ternyata
vaginanya masih sangat rapat. Saya bisa merasakan jari
tangan saya seperti terjepit di dalamnya. Rasanya hangat
dan bergetar lembut, namun saya tidak memainkan jari
tangan saya terlalu lama di sana, karena saya khawatir
melukai alat kewanitaannya yang begitu lembut.

Kemudian saya mencoba menjilati vaginanya seperti di
film BF yang pernah saya tonton. Lidah saya bergerak
dengan cepat di vaginanya. Tidak tercium bau amis di
vaginanya, malah ada kesan harum. Ternyata aksi saya itu
cukup lumayan juga untuk seorang pemula, walaupun hanya
berbekal adegan yang saya lihat di film. Begitu lidah
saya menyentuh vaginanya, kedua pahanya langsung
menjepit keras kepala dan wajah saya. Saya sih merasa
keenakan juga karena pahanya terasa lembut sekali.

Kemudian vaginanya ditekan sekeras-kerasnya ke wajah
saya sehingga saya agak kelabakan juga. Tubuhnya juga
melengkung ke atas, dan kepalanya bergerak ke kiri dan
ke kanan dengan nafas yang sangat kencang. Akhirnya ia
menarik kepala saya ke atas dan meminta saya memasukan
penisku yang sudah tegang sekali ke dalam vaginanya.
Lalu saya pun memasukan kemaluanku yang lumayan panjang
dan besar ke dalam vaginanya. Sambil memeluk tubuhnya
yang halus kuat-kuat dan menekan tubuh saya ke
payudaranya yang indah itu, saya mulai menaik-turunkan
pantat saya, dan penis saya terjepit dengan kuat sekali
di vaginanya. Alat kelamin saya meluncur masuk keluar
dari vaginanya. Selama itu terdengar suara yang
dihasilkan oleh pertemuan kedua alat kemaluan kami. Saat
itu saya tidak melihat bagaimana ekspresi dari Win,
sebab saat itu saya sudah terlalu sibuk dengan sensasi
yang saya rasakan di seluruh tubuhku. Saya hanya bisa
membenamkan seluruh wajah saya ke payudaranya.

Cukup lama saya menggenjot vagina Win sampai saya merasa
lelah juga. Setelah penantian yang panjang akhirnya saya
mencapai puncaknya. Terasa seluruh tubuhku bergetar
seolah tidak mempunyai tulang lagi, karena saya memakai
pengaman, Win tidak tahu kalau saya sudah keluar. Dia
mungkin mengira saya kelelahan, karena saya lihat
nafasnya masih keras, makanya saya tetap genjot sampai
akhirnya tubuhnya tersentak kuat tanda ia juga sudah
keluar, baru saya hentikan. Setelah itu saya
membersihkan diri, dari kaca saya lihat ia terbaring
dengan memejamkan matanya. Saya tidak tahu apakah ia
terlalu lelah atau menikmati apa yang barusan kami
lakukan.

Setelah saya selesai membersihkan diri, lalu saya duduk
di sebelahnya. Saya lihat dia tersenyum ke arahku, lalu
ia pun membersihkan dirinya. Setelah selesai, ia berkata
sambil tersenyum ke arahku, "Udah selesai kan?, sekarang
pulang ya!" katanya menggoda. Mungkin karena ia
menganggapku masih lebih muda darinya. Tapi saya malah
berkata, "Boleh sekali lagi nggak?"Sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum, ia lalu
merebahkan tubuhnya kembali ke tempat tidur, dan kali
ini saya berkonsentrasi pada payudaranya yang sangat
padat itu. Saya saat itu bertekad untuk menikmati
sepuasnya kedua payudaranya, agar tidak ada penyesalan
nantinya. Bentuk payudaranya hampir sama dengan bintang
BF asia yang pernah saya tonton. Bentuknya bulat kencang
menjulang ke atas tidak turun, dan putingnya juga masih
berwarna merah muda dan mungil. Saya mulai lagi
memainkan lidah saya di payudaranya bergantian ke
payudara yang kiri dan kanan.

Permainan lidah ini saya peroleh pada pengalaman saya
yang kedua, di mana pada saat itu saya benar-benar
menjadi objek dari seorang wanita di sebuah kompleks
Jakarta Pusat. Saat itu sekujur tubuh saya dan kemaluan
saya menjadi objek permainan lidah dari seorang wanita
yang benar-benar ahli dan profesional sehingga pada
pengalaman saya yang kedua itu, bukan saya yang
mempermak wanita, tapi malah saya yang dipermak
habis-habisan. Saat itu malah saya sudah mengeluarkan
sperma terlebih dahulu sebelum sempat memasukan penis
saya ke vaginanya, saking dahsyatnya permainan lidahnya.
Untung saya saat ini masih muda sehingga saya tidak
langsung lemas setelah keluar 1 atau 2 kali.

Sekarang tehnik permainan lidah itu saya coba praktekan
ke Win. Sambil terus memainkan lidah saya di
payudaranya, tangan saya juga terus mengusap dan
meremas-remas payudaranya, sesekali saya mengisap
payudaranya dengan keras, dan kadang-kadang saya
menggigit payudaranya dengan lembut. Kadang-kadang saya
mengisap payudaranya begitu keras sampai seakan-akan
semua payudaranya ingin saya masukan ke mulut. Makin
lama saya bermain di payudaranya, Win yang semula
tenang, makin lama makin gelisah, tubuhnya bergerak liar
ke kiri dan ke kanan, terus tubuhnya makin ditempelkan
dan digesekan dengan keras ke tubuhku, dan vaginanya di
gesek-gesekan ke alat vital saya. Saya mendengar
nafasnya sangat keras dan terdengar desahan dari
mulutnya. Karena mendengar nafas Win yang semakin
memburu sambil terus meremas-remas payudaranya dan
menggesekan tubuh dan kemaluanku ke tubuhnya.

Saya mencoba untuk melihat wajahnya. Begitu melihat
wajahnya, saya sempat terpaku. Saya sempat terpana di
buatnya. Terus terang saya sudah banyak bertemu dengan
wanita-wanita cantik, namun baru kali ini saya melihat
sebuah wajah yang sangat menakjubkan. Apa yang saya
lihat saat itu adalah pemandangan yang sangat indah yang
mungkin tidak akan pernah bisa saya lupakan. Di depan
saya terlihat sebuah wajah wanita yang begitu cantik,
anggun, damai, dengan kedua mata terpejam, dagunya agak
terangkat ke atas sehingga terlihat jelas lehernya yang
jenjang dengan seuntai kalung di lehernya. Tergambar
jelas di wajahnya betapa ia begitu bahagia. Benar-benar
pemandangan yang sangat sempurna dan sukar dilukiskan.
Mungkin saat itu saya benar-benar telah merasakan cinta
sesaat. Ingin rasanya saat itu saya mengecup bibirnya
yang mungil itu, namun saya takut akan menghilangkan
pemandangan yang mungkinkah akan bisa menyaksikannya
lagi dari wanita lain. Sayang sekali saya tidak bisa
melihatnya terlalu lama karena ia keburu meminta saya
kembali untuk memasukan penis saya ke vaginanya.

Akhirnya saya kembali untuk kedua kalinya memasukan
penis saya ke vaginanya, dan kali ini kami lebih liar
dari yang pertama, apalagi saya sudah mengeluarkan
sperma sekali, maka untuk yang kedua ini saya lebih kuat
dan tahan lama dan saya lihat Win pun gerakannya lebih
liar dari yangpertama kali, sekali ini dia malah
berteriak kecil agak ditahan.

Setelah saya menggenjot vagina Win dan tidak terhitung
berapa kali kami bergulingan berganti posisi, kadang dia
di bawah, kadang saya di atas. Akhirnya saya kembali
mencapai puncaknya dan kali ini rasanya lebih dahsyat
dari yang pertama. Namun saya tahu Win belum mencapai
orgasme, tapi ia lalu minta ganti posisi, ia minta duduk
di atas, begitu saya mencabut penis saya, terlihat bahwa
sperma saya sudah keluar dan terkumpul di pengaman, tapi
saya tetap memintanya untuk menggenjot dari atas, dia
sempat menanyakan pada saya, "Masih kuat nggak?" Dengan
wajah yakin saya bilang, "Masih.." Dan memang saat itu
penis saya masih berdiri tegak, dan belum loyo, hanya
saya tidak tahu apakah masih ada sperma yang tersisa.
Lalu Win mulai menaik-turunkan pantatnya dengan cepat,
sedangkan saya hanya berbaring santai saja menikmati apa
yang masih saya nikmati, sampai akhirnya Win berteriak
lirih dan mencapai orgasme, namun saya sendiri tidak
berhasil mencapai orgasme saya yang ketiga, karena saya
tahu untuk mencapai yang ketiga akan dibutuhkan waktu
lebih lama lagi buat saya dan saya rasa waktu yang
disediakan mungkin tidak cukup, maka setelah Win
mencapai orgasme yang ketiga, akhirnya saya membersihkan
diri, dan Win juga. Lalu saya menunggu dia berpakaian
baru saya mengenakan pakaian saya. Lalu saya memberikan
bayarannya dan kembali menyalaminya sambil mengucapkan
terima kasih. Dia juga mengucapkan terima kasih pada
saya dengan kembali tersenyum manis.

Saya melihat wajahnya lekat-lekat untuk yang terakhir
kalinya sebelum saya keluar dari kamar dan diskotik itu
untuk kembali menjalani hidup sehari-hari yang penuh
dengan tantangan dan tekanan, kembali bergelut dengan
komputer.

Entah kapan saya akan bertemu lagi dengan Win karena
setelah hubungan saya dengan Win tersebut, saya bertekad
bahwa Win adalah wanita terakhir yang pernah bercinta
dengan saya selain Istri saya. Saya tidak akan
mengunjungi tempat pelacuran selama-lamanya karena saya
sudah mendapatkan apa yang perlu saya ketahui sebagai
seorang lelaki dewasa. Saya hanya berharap mudah-mudahan
istri saya nanti bisa memberikan seperti apa yang saya
rasakan bersama Win. Dan nantinya saya bisa bertemu
dengan Win dalam kondisi yang lebih baik bukan sebagai
seorang pelacur dan pelanggannya. Tetapi sebagai seorang
sahabat.

1 comment:

Anonymous said...

http://4over18.blogspot.com/

koleksi gambar, foto wallpaper, ABG semok montok, toket gede, artis indonesia, jepang, miss universe, bispak, seksi, gadis, cewek, jilbab cantik, g-string, janda tante girang, ML memek, model, perawan, sekretaris, artis bollywood, facebook, friendster, adegan syur, BCL, ayam kampus, gokil, cakep, download 3GPxx, bokep, turuk, toge, belia, wanita malam, situs selebritis, tomboy cakep, centil, muslimah, kerudung, akhwat, sholehah, julia perez, SMA, SMU, SPG, bisyar

http://4over18.blogspot.com/