Thursday, May 3, 2007

BEIJING

Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya selama
di Beijing, Setelah saya ditinggalkan oleh guru saya ke
GuangZhow, saya menyibukkan diri bersama teman-teman
berjalan-jalan keliling Beijing. Kebanyakan teman saya
berasal dari Indonesia walaupun ada juga beberapa
kenalan saya yang berasal dari Korea, Jepang dan China.
Walaupun saya akrab dengan mereka, tetapi ada beberapa
gaya hidup mereka yang tidak dapat saya ikuti karena
bertentangan dengan prinsip hidup saya.

Teman teman saya sangat suka mengkonsumsi obat-obatan
dari Putaw sampai Ecstacy. Mereka pernah menawarkan
kepada saya, tetapi saya tolak mentah-mentah karena saya
tidak pernah mau terlibat dengan drugs dalam posisi
apapun. Suatu saat, salah satu temanku yang bernama Alex
(ia termasuk junkies juga) mengajak saya pergi ke
diskotik yang cukup ternama di Beijing. Suara hingar
bingar terdengar memekakkan telinga bahkan dari luar
diskotik sekalipun sudah terdengar. Saya dan Alex
memasuki diskotik dan kami memilih duduk di bagian
paling atas. Kami memesan dua gelas Whiskey Cola sambil
mendengarkan dentuman lagu-lagu disco yang sangat keras
dan memekakkan telinga.

Dari atas, saya dapat melihat orang-orang yang sedang
menggoyang-goyangkan kepalanya ke atas dan ke bawah
serta ada pula yang menggoyangkannya ke kiri dan ke
kanan. Saya yakin banyak dari mereka yang menggunakan
obat obatan untuk mendapatkan sensasi tersebut ketika
berdisko. Di saat saya mendengarkan dentuman lagu disko,
datanglah dua cewek Cina yang sangat cantik dan seksi.
Mereka mengaku bernama Su Ling dan Rose. Rose mendekati
temanku Alex dan Su Ling langsung memeluk saya dan duduk
di pangkuan saya sambil menciumi pipi saya. Dua gadis
Cina tersebut mengajak kami ke sofa di lantai atas. Kami
berpisah dengan Rose dan Alex sementara Su Ling mengajak
saya ke suatu tempat.

Sambil mencari sofa yang masih kosong, saya dapat
melihat banyak sekali cewek-cowok yang sedang bercinta.
Ada cewek yang sedang mengoral penis cowoknya dan ada
pula yang sedang bergoyang-goyang di atas tubuh
cowoknya. Akhirnya kami menemukan sofa yang kosong dan
Su Ling langsung mendorong tubuh saya ke atas sofa
sehingga saya langsung jatuh telentang. Dengan sangat
berpengalaman, Su Ling segera membuka celana saya dan
seketika langsung keluarlah penis saya yang panjang tapi
masih belum berdiri. Dengan sigapnya, Su Ling langsung
mengulum penis saya sambil mendesis-desis. Tetapi
desahannya tidak terlalu terdengar karena bercampur
dengan irama lagu disko yang keras. Saya merasakan
nikmat yang teramat sangat ketika ia menjilati penis
saya sehingga membuat penis saya bertambah lama
bertambah menegang dan memanjang.

Su Ling kemudian pindah posisi ke dekat saya tetapi dia
masih asyik menjilati penis saya. Saya semakin horny dan
Su Ling terus mempercepat jilatannya. Sampai akhirnya
kira-kira 20 menit kemudian, saya menyemprotkan sperma
saya karena jilatan-jilatannya sehingga mulut Su Ling
dipenuhi oleh cairan sperma saya. Saya puas sekali
dengan pelayanannya. Ketika ia melihat saya yang sedang
tersenyum puas, ia langsung membuka pakaiannya sehingga
dia telanjang total. Saya terkejut sekali karena ia
membuka pakaiannya di tengah tengah hingar bingar
ruangan diskotik tersebut. Tetapi saya yakin orang tidak
begitu memperhatikan karena suasana saat itu sangat
gelap, jadi hanya orang dengan jarak tertentu saja yang
dapat melihat silhouette tubuh Su Ling yang bagaikan
gitar spanyol.

Dia membuang pakaiannya ke meja dekat sofa dan langsung
memelukku dan menciumi bibir serta mataku. Gosokan
tubuhnya dan tubuhku membuat penisku bangun kembali dan
aku kembali terangsang. Su Ling nampaknya tahu bahwa aku
sudah terangsang karena ia dapat merasakan tegaknya
penisku yang tepat berada di sekitar kemaluannya. Dengan
tanpa menggunakan kondom, Su Ling langsung mulai
memasukkan penisku kedalam liang kenikmatannya. Di saat
penisku memasuki liang surgawinya, aku merasakan sensasi
yang amat sangat dahsyat. Su Ling mulai memutar-mutarkan
tubuhnya seakan-akan membentuk lingkaran dan dengan
irama yang cepat dia menaik-turunkan badannya sehingga
penisku seperti diurut-urut dan aku merasakan sensasi
kenikmatan yang luar biasa.

Sambil naik turun dengan irama yang cepat, dia mendesis
seperti ular sambil mengusap-usap dadanya yang lumayan
besar. Dia mengusap-usap sambil sesekali memilin
putingnya sehingga saya merasakan sensasi yang nikmat
sekali. Saya tahu bahwa Su Ling memang benar-benar
terangsang dan bukannya dibuat-buat, karena terbukti
dari vaginanya yang sudah sangat basah dan mengakibatkan
semakin lancarnya gosokan penisku di dalam liang
vaginanya. Dia benar benar menghayati permainan ini dan
saya pun semakin berani memegang tubuhnya dan
mempercepat gerakan permainan kami sambil sesekali
memegang payudaranya yang seksi dan proporsional itu. Su
Ling terus menggenjot tubuh saya sampai suatu ketika Su
Ling mendesah panjang
"Hmm..., arrghhh....", tubuhnya semakin bergetar hebat
sambil memeluk tubuhku.

Nampaknya dia sudah sampai pada saat klimaksnya karena
saya dapat merasakan cairan kewanitaannya telah
membanjiri penis saya. Tetapi hal itu tidak membuat dia
menghentikan permainannya karena dia masih terus
menggenjot tubuhku sehingga saya benar benar tidak tahan
lagi dan ingin menyemprot vaginanya dengan sperma saya
kembali. Sambil memegangnya kuat-kuat, saya mempercepat
gerakan tubuh saya hingga akhirnya saya menyemprotkan
sperma saya di dalam liang kenikmatannya sembari saya
memeluk dan mengusap-usap rambut panjangnya sambil
sesekali mencium bibirnya yang tipis.

Setelah kami bercinta selama 2 jam, kami akhirnya
merapikan diri masing-masing dan saya mengenakan baju
kembali, dan sebelum saya mencari Alex, saya memberikan
3 lembar uang ratusan RenMinBi (mata uang China) kepada
Su Ling dan dibalasnya dengan ciuman bibir olehnya
kepada saya. Kami berpelukan untuk beberapa menit dan Su
Ling menemani saya mencari Alex. Akhirnya kami menemukan
Alex yang telah selesai pula bercinta dengan Rose, dan
setelah Alex memberikan uang kepada Rose, kami turun
dari lantai ruangan atas dan bersama melanjutkan acara
kami dengan berdansa mengikuti alunan irama disko.

Itulah pengalaman nyata saya bersama teman saya Alex di
sebuah diskotik China. Jika anda penggemar seks dan
sedang bertamasya ke Beijing, saya menyarankan anda
pergi ke diskotik yang terkenal dengan sebutan THE
NIGHTMAN. Untuk menemukan lokasi diskotik ini, sebut
saja LAI-TE-MAN kepada sopir taksi dan mereka akan
segera mengantarkan anda ke diskotik ini. Setelah anda
sampai, anda dapat langsung menuju ke lantai paling atas
dan anda akan mempercayai bahwa apa yang saya ceritakan
ini benar benar terjadi dan bukan sekedar karangan fiksi
belaka.

No comments: