Monday, April 30, 2007

HOT BALI

Pengalaman menarik ini kami alami sewaktu kami berbulan madu di Pulau Bali
dan Lombok. Waktu itu sedang low session jadi keadaan tidak seramai kalau
sedang hari libur, di mana kami melakukan hubungan seks di tepi pantai
yang sepi sambil membuat film dokumentasi adegan kami tersebut, juga
sewaktu kami di hotel kegiatan kami sempat diintip oleh seorang pegawai
hotel. Saya dan Vonny senang sekali bereksperimen dalam melakukan hubungan
seks, dari segala macam gaya, alat-alat bantu seks sampai membuat foto dan
film hubungan seks kami. Vonny istriku itu kukenal sejak masih SMA, ia
adik kelasku, hingga setelah selesai kuliah ia akhirnya kunikahi. Sejak
SMA kami sudah sering melakukan hubungan seks, apalagi sewaktu kuliah,
karena kami berada di kota Malang meskipun tidak sekampus tetapi karena
tempat kostku yang bebas jadi kami sering melakukan hubungan seks di
tempat kost. Sebenarnya kami juga mempunyai cerita yang menarik sewaktu
masih kuliah dulu, tetapi saya ingin menceritakan pengalaman yang satu ini
dahulu.
Siang hari sekitar pukul 1.00, akhirnya kami berdua sampai di Pulau Bali,
dari airport kami di antar taksi untuk mencari hotel di daerah Kuta,
sejenak kami melepas lelah, setelah itu kami jalan-jalan di sepanjang
jalan di Kuta, Vonny rupanya tertarik untuk membeli beberapa potong bikini
untuk dipakai nanti di pantai. Model yang ia beli sangat menggairahkan,
kainnya tipis berwarna terang hingga kalau dipakai lalu kena air,
dipastikan apa yang dilapisinya akan terlihat dengan jelas, sengaja ia
beli itu untuk membuat aku terangsang, lalu ada celana yang hanya ada
secungkup kain kecil untuk menutupi rambut kemaluannya, modelnya hanya
bertali satu bagian belakangnya hingga belahan pantatnya jelas bebas
terlihat, begitu juga penutup dadanya hanya sekedar untuk menutupi puting
buah dadanya, selain itu banyak juga yang lain yang ia beli, pokoknya
modelnya yang merangsang.
Semalam kami di Bali, keesokan harinya kami menyeberang ke Pulau Lombok
yang pastinya lebih alami dibanding Bali. Sesampainya di Lombok kami masih
harus menyeberang ke Pulau kecil di sebelah Pulau lombok yaitu di Gili
Meno. Tempatnya sangat cocok untuk berbulan madu, kami menempati sebuah
cottage yang asri, setelah berkemas kami segera menuju ke pantai untuk
berenang, mula-mula Vonny masih mengenakan kaos rangkap untuk menutupi
bikininya, sesampai di pantai yang berjarak sangat dekat dengan hotel,
kami mencari tempat yang nikmat untuk berenang, kami melihat sepasang bule
yang sedang asyik bercumbu ria di pinggir pantai yang landai dan berpasir
putih itu sehingga kami bisa melihat kalau mereka berdua dalam keadaan
telanjang bulat.
“Von, kamu berani nggak seperti mereka itu”, tanyaku.
“Berani aja, pokok ada kamu aku mau aja”, sahut Vonny.
Setelah menemukan tempat yang tepat segera kami berdua berenang di air
laut yang jernih itu. Kulihat Vonny mengenakan bikini yang transparan
hingga menampakkan bayang rambut kemaluannya di pangkal pahanya, sewaktu
ia masuk ke air aku tidak dapat menahan nafsuku yang timbul melihat tubuh
Vonny yang memakai bikini transparan itu. Payudaranya yang kencang
menantang jelas terlihat di balik bikininya, ujung payudaranya yang
berwarna coklat kemerahan membayang jelas terlihat. Segera saja penisku
kerediri tegak melihat pemandangan yang indah itu, segera kuabadikan
dengan handycamku tubuh Vonny dari segala sudut dan segala lekuk tubuhnya.
“Von, kamu lepasin aja bikinimu itu, kan sama aja kamu seperti nggak make
apa-apa kalau kamu pake bikini itu”, sahutku.
“Enggak ah, malu aku”, jawab Vonny.
“Malu ama siapa, kan nggak ada orang yang tahu di sini, kan sepi”,
sahutku.
Ia melihat sekelilingnya nggak ada orang kecuali sepasang bule yang sedang
asyik main kuda-kudaan.
“Iya deh aku lepas ya”, jawab Vonny.
Tak kusia-siakan sewaktu ia melepas bikininya kurekam terus dengan
handycam-ku hingga ia telanjang bulat di tepi pantai, kulepas sekalian
celana renangku hingga penisku yang sudah berdiri tegak tadi meloncat
keluar seolah merasa bebas dari kurungannya. Tampak olehku tubuh telanjang
Vonny. Rambut kemaluannya tampak kontras sekali dengan kulit tubuhnya yang
putih mulus, serta dua gumpalan buah dadanya yang tegak mengacung membuat
nafsu ini menjadi berkobar. Ujung payudaranya yang berwarna coklat
kemerahan itu tampak mengencang karena basah oleh air laut, ingin sekali
kuremas-remas dan kuhisap ujung payudaranya itu. Kuabadikan semua tingkah
laku Vonny yang telah telanjang bulat itu, ia bermain di air yang jernih
sambil sekali-kali ia menoleh ke kiri dan kanan melihat kalau kalau ada
yang melihat tubuhnya yang telanjang bulat itu. Ia berbaring telentang di
pasir pantai dengan posisi kakinya mengangkang hingga tampak belahan
lubang vaginanya yang berwarna merah kehitaman itu, kurekam terus adegan
ini sambil arah kamera kuarahkan ke bagian vaginanya yang terbuka lebar
itu. Tanganku yang satu sambil mengurut penisku yang sudah berdiri tegak
sambil sesekali meraba dan meremasi payudara Vonny yang sudah mengencang
itu.
Rupanya Vonny juga sudah mulai terangsang ketika kuraba vaginanya dan
kumainkan clitorisnya, ia lalu meraih penisku dan mengocoknya perlahan
sambil mendesah keenakkan, “Ughh…, Ninoo…, gelii, enakk…”, sambil
tangannya semakin kencang mengocok penisku, akhirnya kutaruh handycamnya
di suatu tempat yang tepat agar segala adegan kami dapat direkam dengan
jelas, selintas terpikir olehku andai ada seseorang yang mau membantu
untuk mengambil gambar dengan handycamku pasti akan lebih bagus lagi
hasilnya. Kulihat ke arah pasangan bule itu, ternyata mereka juga sedang
melakukan hubungan seks di pasir pantai, kulihat Vonny juga asyik
menyaksikan adegan itu dan tangannya yang satu meremasi payudaranya sedang
tangannya yang lain dengan dua jarinya tampak sudah berada di dalam
vaginanya yang tampak licin mengkilat karena cairan nafsunya tampaknya
sudah membasahi liang vaginanya.
Kuhampiri Vonny yang telentang di atas pasir pantai itu segera ia meraih
penisku dan mengarahkannya ke mulutnya yang mungil dan selanjutnya bagai
anak kecil yang sedang makan ice cream, dijilatinya seluruh batang penisku
dari ujung kepala sampai ke buah penisku tak lupa dikulumnya sambil
sesekali di sedot dengan kuat. “Ufffffff nikmat sekali Von…, terusin
isapnya…, isap yang kenceng”, karena sudah bangkit nafsunya, Vonny dengan
kuat menyedot ujung kepala penisku sambil sesekali menggunakan ujung
lidahnya memainkan lubang kencingku, rasa yang ditimbulkan sangat nikmat
sampai ke ubun-ubun. Segera kubuat posisi yang memungkinkan aku bisa
menjilati dan menghisap vagina Vonny yang sudah terbuka itu, ketika
kujilati clitorisnya ia menggelinjang kenikmatan sambil kepalaku di jepit
dengan kedua belah pahanya, ia rupanya ingin agar aku lebih lama menjilati
vaginanya. Dengan dua jariku, jari tengah dan telunjuk kumasukkan ke dalam
vaginanya dan mengocok dengan lembut hingga ia tampak mengerang-erang
keenakkan, penisku di genggamnya erat sambil terus menghisap-isap ujung
penisku.
Cukup lama kami saling isap dan jilat hingga aku melihat ke arah pasangan
bule itu dan ternyata mereka sedang menyaksikan adegan kami. Kukatakan
pada Vonny kalau kita sedang diperhatikan oleh pasangan bule itu.
“Biarin aja, biar mereka terangsang melihat permainan seks kita”.
Bukannya malu tapi Vonny malah lebih ganas dan agresif dalam permainan
ini. Kini posisiku telentang di pasir dan Vonny berada di antara ke dua
pahaku yang telentang, ia tampak begitu menikmati penisku yang kini sudah
basah terkena air liurnya, tak henti-hentinya ia mengisap dan menggigit
kecil ujung penisku sehingga aku kelojotan merasakan geli yang luar biasa,
kurasakan desakan yang akan keluar dari penisku, segera aja kutarik kepala
Vonny agar ia melepaskan penisku dari mulutnya, dan kini kurebahkan ia
lalu kuhisap ujung payudaranya sebelah kanan sambil ujung yang satunya
kumainkan dengan jariku, Vonny tampak menikmati permainan ini sambil
tangannya sendiri memainkan ujung clitorisnya, kedua belah pahanya di buka
lebar dan setengah diangkat agar lebih mudah dirinya memasukkan jarinya
sendiri.
“Ninoo…, ayo masukin penismu di vaginaku dong…, aku udah kepengen nihh”,
pinta Vonny sambil mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya. Sambil
dituntun tangannya kumasukkan ujung penisku ke lubang vaginanya. Vonny
yang tampaknya memang sudah kepingin dengan mengangkat pantatnya ia
sengaja membuat agar seluruh batang penisku masuk ke dalam vaginanya.
“Acchh…, uufffffhh”, desah Vonny ketika seluruh penisku masuk ke dalam
vaginanya. Kedua pahanya dilingkarkan di badanku agar penisku tetap
menancap di vaginanya, kutarik sedikit keluar lalu kumasukkan dalam-dalam,
kutarik lagi kumasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat Vonny
mengerang-erang keenakkan.
Kini dengan ritme yang lebih cepat kutekan-tekan sekuat tenaga hingga
mulut Vonny menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun karena nikmat
yang dia rasakan membuat ia hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan.
Kulihat payudaranya bergerak naik turun seirama dengan kocokan penisku di
vaginanya. “Niinnoo…, egghh…, aacchh…, aakuu pengen puass dulu ya”, pinta
Vonny.
Tanpa kujawab ia lalu kini berada di atas tubuhku, penisku yang berdiri
tegak itu dituntunnya ke liang vaginanya, lalu dengan jeritan kecil Vonny,
“Aauu…”.
Seluruh batang penisku kini amblas masuk ke dalam vagina Vonny yang
semakin licin itu, kini ia sepenuhnya bebas menguasai penisku, seperti
orang naik kuda semakin lama semakin cepat gerakannya sambil tanganku
meremas-remas kedua bukit payudaranya yang indah itu, ia ingin kedua
payudaranya itu kuremas-remas dengan kuat hanya dengan begitu ia merasakan
nikmat yang sebenarnya, kini ia tidak lagi bergaya seperti naik kuda,
tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini ia menggesek-gesekkan
vaginanya maju mundur sambil ia meremasi sendiri payudaranya hingga
akhirnya ia tampak mengejang-ngejang beberapa saat sambil menggigit
bibirnya dan matanya terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu,
akhirnya ia terkulai di atas tubuhku beberapa saat.
Lalu ia kembali mengocok penisku dengan vaginanya, kurasakan kini
vaginanya lebih seret dari yang tadi sehingga menambah kenikmatanku,
segera kuminta agar ia berjongkok aja, posisi doggie style adalah posisi
kegemaranku, segera Vonny berjongkok sambil membuka lebar pahanya hingga
kulihat dengan jelas lubang kenikmatan itu terbuka di hadapanku, vaginanya
sangat merangsang sekali, rambutnya tidak terlalu lebat hingga seluruh
bagian dalam vaginanya dapat terlihat dengan jelas.
Kini kepala penisku kuarahkan ke dalam lubang itu, dengan sekali dorongan,
masuklah sebagian penisku ke dalam vagina Vonny. Vonny menjerit kecil
ketika sebagian penisku masuk ke vaginanya, kini ia memundurkan pantatnya
hingga amblaslah seluruh batang penisku ke dalam vagina Vonny. Dengan kuat
kudesak-desak seluruh batang penisku dengan irama yang beraturan hingga
Vonny merasa kegelian lagi. Sambil mendesis ia memintaku agar jariku di
masukkan ke dalam anusnya, kubasahi jari telunjukku dengan ludah dan
sebagian lagi kubasahi pula lubang anusnya dengan air ludahku. Sambil
terus menggoyang kumasukkan jari telunjukku ke anusnya hingga seluruh
jariku masuk ke dalam anusnya, sambil kutekan ke bawah hingga kurasakan
geseran penisku di dalam vagina Vonny, ia tampak menikmati sekali
permainan ini, berulangkali ia memintaku agar lebih keras lagi goyangannya
sambil ia membuat gerakan maju mundur pantatnya.
“Uufffgghh…, Enak Vonn, vaginamu nikmat banget, orang lain pasti pengen
ngrasain vaginamu ini, soalnya nikmat banget sih”, Kataku.
“Iya dong, lain kali kita coba ya, mungkin orang lain pasti udah keluar
duluan sebelum aku puas”, sahut Vonny.
“Bener…, kamu pengen coba penis orang lain?”, tanyaku.
“Iya…, itu kalau kamu kasih ijin lho, tapi kamu harus ada juga di situ
melihat aku main ama orang lain”, jawaban itu semakin membuatku terangsang
hingga kupercepat kocokan penisku sambil menekan kuat kuat jariku yang ada
di dalam anusnya, hingga akhirnya kurasakan ada desakan yang kuat yang
akan menyembur keluar dari penisku, rupanya Vonny juga mengerti kalau aku
mau keluar, kucabut keluar dan segera oleh Vonny diraihnya penisku dan
segera ia menghisap kuat penisku sampai akhirnya aku tak kuat lagi menahan
rasa nikmat ini hingga akhirnya, “Cett…, crett.., crett”, keluarlah cairan
kenikmatanku, dengan lahap Vonny menghisap setiap tetes cairanku itu, lalu
dengan lidahnya ia membersihkan ujung penisku hingga seluruh batang
penisku mengkilat oleh air liurnya.
Apa yang kami lakukan itu ternyata di saksikan oleh sepasang bule tadi,
bule cowoknya mengacungkan ibu jarinya ketika melihat kami kini tergeletak
kelelahan di pasir pantai, kubalas dengan acungan jempol pula lalu ia
tertawa. Kuingat tadi handycam yang sejak tadi merekam adegan kami itu,
lalu segera kuambil dan kusimpan film tadi sebagai kenang-kenangan yang
indah. Dengan tetap telanjang bulat kami bermain di air sambil
membersihkan diri dari pasir pantai yang menempel di seluruh tubuh kami,
kami tetap di pantai itu sampai menunggu matahari terbenam, karena dari
pantai itu kami dapat menyaksikan indahnya peristiwa alam itu, terlebih
peristiwa yang baru kami alami tadi.

1 comment:

pusatdewasa said...

VIMAX PEMBESAR PENIS CANADA



Bikin Penis Besar, Panjang, Kuat, Keras, Dengan Hasil Permanent



isi 30 cpsl Untuk 1Bulan Hanya.500.000;



Promo 3 Botol Hanya.1.000.000;



ANEKA OBAT KUAT EREKSI DAN T.LAMA 



 PERANGSANG WANITA SPONTAN



( Cair / Tablet / Serbuk / Cream) 5Menit Reaksi Patent.

Sangat Cocok Untuk Wanita Monopouse/ Kurang Gairah.





ANEKA COSMETIK BERKWALITAS TERBAIK



( Pelangsing Badan, Pemutih Muka & Badan, Flek Hitam,

Jerawat Membandel, Gemuk Badan, Cream Payudara,

Obat Mata Min/ Plus, Peninggi Badan, Cream Selulit,

Pemutih Gigi, Pembersih Selangkangan/ Ketiak,

Pemerah Bibir, Penghilang Bekas Luka, Perapet Veggy,





 ALAT BANTU SEXSUAL PRIA WANITA DEWASA 



 tlp: 0822 2121 8228 BBM.24CEE3AE MR.SHOLE



































































.....